Menu

Mode Gelap
NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 )

Kabar · 24 Feb 2019 09:02 WIB ·

Wanita Perlu Mandiri dan Berdaya Tidak Hanya “Masak” “Macak” dan “Manak”


 Wanita Perlu Mandiri dan Berdaya Tidak Hanya “Masak” “Macak” dan “Manak” Perbesar

Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara masa khidmah 2018 – 2020 resmi dilantik PC Fatayat NU Jepara.

Kegiatan Pelantikan yang dibarengkan dengan Turba Muslimat NU dan Fatayat NU Se-Ancab Mlonggo itu dilaksanakan di Gedung MWCNU Mlonggo, Rabu (20/2/2019) siang.

Hadir dalam kesempatan itu, KH Hayatun Abdullah Hadziq Ketua PCNU Jepara, H Sugiwanto Ketua MWCNU Mlonggo, pengurus PAC Fatayat NU, Muslimat NU, GP Ansor, dan IPNU.

Kholifah, Ketua PAC Fatayat NU Mlonggo usai dilantik mengatakan perempuan sebagaimana tema yang diangkat “Membangun Pribadi yang Mandiri dan Berdaya Dilandasi oleh Akhlakul Karimah” perlu mandiri dan berdaya sehingga wanita tidak hanya mengurusi masak (memasak), macak (berdandan), dan manak (beranak).

“Perempuan itu urusannya tidak hanya sumur, dapur, dan kasur,” tandasnya saat menyampaikan sambutan.

Kesempatan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Muslimat NU dan Fatayat NU Ranting Jambu yang kebagian jadi lokasi turun ke bawah (turba).

Ditambahkan Kholifah bahwa eksistensi, kehidupan PAC berada di Ranting- ranting.

Kepada PCNU, dan MWCNU yang hadir pihaknya memohon doa, bimbingan, maupun arahan.

“Karena kami baru dilantik yang awalnya tidak tahu-menahu mohon segala hormat pengarahan agar organisasi bisa maju dan baik,” ungkapnya.

Ketua PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah Hadziq dalam arahannya menyatakan organisasi merupakan wasilah atau jembatan untuk silaturrahim.

“Dari silaturrahim kita punya ide untuk organisasi sehingga organisasi bisa hidup dan bergerak dan manfaatnya untuk keluarga maupun masyarakat,” paparnya.

Kepada anggota Fatayat dan Muslimat kiai yang akrab disapa Mbah Yatun menjelaskan menjadi seorang pemimpin itu harus muharrik, bisa menggerakkan.

Pihaknya mengapresiasi PAC Fatayat NU Mlonggo. “Ketuanya sudah lumayan. Jadi yang muda harus berani tampil,” imbuhnya.

Selain bersilaturrahim, kunci organisasi yang lain tambahnya adalah action (aksi nyata) bukan dari pidatonya maupun bicaranya.

Pihaknya menilai keberhasilan NU Jepara di berbagai bidang. Untuk pendidikan menurutnya sudah lumayan sedangkan urusan ekonomi dan kesehatan masih butuh dorongan.

Karena itu tegasnya dibutuhkan kesadaran warga NU agar bidang-bidang yang masih terus didorong menjadi lebih baik. (ip)

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Sedulur Papat Limo Pancer, Wejangan Ruhani Sunan Kalijaga

15 Maret 2024 - 00:06 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (1)

13 Maret 2024 - 17:35 WIB

Trending di Headline