Menu

Mode Gelap
NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 )

Kabar · 14 Nov 2017 00:43 WIB ·

Literasi Digital Penting untuk Generasi Zaman Now


 Literasi Digital Penting untuk Generasi Zaman Now Perbesar

Jepara – Pelatihan literasi digital sangat penting untuk generasi zaman now. Hal itu ditekankan Abdullah Hamid, Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya dalam Pelatihan Literasi Digital yang diselenggarakan oleh PC Lakpesdam NU Kabupaten Jepara, di Aula Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) Jepara, Sabtu (11/11/2017) kemarin.
Menurutnya, dengan pelatihan itu pemuda saat ini akan tahu banyak hal, tahu manfaat dan madlaratnya, tahu info “sampah” dan bergizi serta masih banyak lagi yang lain.
Calon Doktor dari Universitas Malang (UM) itu menyontohkan soal hoaks. Untuk mengetahui sebuah gambar hoaks atau bukan sebutnya bisa diketahui melalui google.
Sedangkan untuk konten tulisan, kata dosen inspiratif itu bisa lewat kontennya dan siapa yang membuat konten. “Kita mesti semakin jeli yang berkomentar dari sebuah konten itu ahli apa? Terus dia ngomong apa?” tandasnya, usai mengisi materi tentang “Literasi Digital”.
 

SAMPAIKAN MATERI : Abdullah Hamid sampaikan materi dalam pelatihan literasi digital di Aula Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) Jepara, Sabtu (11/11/2017)


 
Dosen aktivis kelahiran Pati itu juga mengungkapkan ciri grup di whattapss yang bisa disebut hoaks.
“Cirinya biasanya disuruh untuk menyebarkan, propaganda, adu domba serta framingnya keliatan juga yang menulis dan mengatakan tidak jelas,” jelas Hamid, Mantan Ketua IPNU Cabang Pati ini.
Ditanya soal kegiatan tersebut dirinya sangat mengapresiasi apalagi kegiatan tersebut puluhan peserta yang ikut rata-rata generasi muda.
Dari pantauan redaksi selain kader NU (IPNU-IPPNU dan PMII), Muhammadiyah sejumlah pemuda lintas agama juga turut diundang dari agama Kristen, Hindu dan Budha.
Diikutsertakannya generasi muda dalam kegiatan tersebut merupakan bagian dari strategi soft power, yakni pelibatan organisasi sosial kemasyarakatan. Untuk strategi hard power sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah lewat Undang-undang (UU).
Hamid berharap kegiatan tidak hanya berhenti di pelatihan saja, harus ada follow up (tindak lanjut). Misalnya, peserta membikin channel youtobe kemudian dikelola secara berkelanjutan agar kegiatan itu benar-benar membawa manfaat.
Dalam kegiatan yang bertajuk “Menyemai Sikap Inklusif Melalui Media Kreatif” ini juga di isi oleh Vedy Santoso, Film Maker Yogyakarta Kancing Baju Pictures menyampaikan materi tentang “Memahami Film”.
Kegiatan yang berlangsung sehari itu dibuka Ahmadun, Wakil Ketua PC Lakpesdam NU Jepara mewakili Ketua Lakpesdam, Ahmad Sahil. (sm)

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Sedulur Papat Limo Pancer, Wejangan Ruhani Sunan Kalijaga

15 Maret 2024 - 00:06 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (1)

13 Maret 2024 - 17:35 WIB

Trending di Headline